Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Qs. Adz-Dzariyat:56)
Hidup, hampir semua orang berbicara tentang tujuan
hidup. Tak terkecuali aku,aku yakin kamu juga membicarakannya, atau bahkan
merumuskannya . “agar hidup kita terarah” biasanya itu yang dikatakan
oleh orang yang membicarakan tentang tujuan hidup dan kamu juga pasti pernah
mendengarnya. Iya kan :) ?!.
oh, iya, kamu pernah mendengar
kutipan ayat diatas? mungkin kamu pernah
membacanya atau bahkan hafal bunyi ayatnya? Jika memang belumpun, setdaknya
kamu sudah membacanya tadi diawal tulisan ini, hehe.
Pagi ini, aku ada jadwal bertemu
dengan guru. Bukan guru disekolah, tapi ia adalah orang yang membimbingku untuk
terus mengenal islam, memang keislamanku sudah sejak lahir, namun rasanya tentu
harus lebih banyak lagi menggali dan mengenali islam agar islam jaya kembali
seperti pada zamannya Rasulullah memimpin negara atau zamannya para khalifah
yang memimpin setelah rasulullah.
Hmm, berbicara tentang kejayaan
islam, kamu tahu ilmuan-ilmuan muslim seperti Ibnu Sina, Al-khuarizmi,
Al-kindi, Ibnu Rusyd atau yang lainnya, mereka ternyata tidak hanya unggul
dalam satu bidang saja, contohnya Ibnu Sina, selain beliau adalah tokoh
kedokteran, beliau juga seorang agamawan, filsuf, juga sastrawan. Prestasi
pemuda-pemudanya pada zaman kekhilafahan juga patut diacungi jempol. Muhammad
Al-fatih, menjadi panglima penakluk konstantinopel ketika berusia 21 tahun,
Imam Syafi’i hafal Al-quran pada usia 7 tahun bahkan beliau juga menghafal buku
(al-muwattha’) karangan Imam Malik pada usia yang masih muda pula. Dan masih
banyak lagi mereka yang berprestasi luar biasa, dan tentunya tidak mungkinkan
untuk dibahas semuanya disini, kan?
“lalu, apa
hubungannya ayat diatas tadi dengan mereka?!”
Eits, jangan protes dulu, pasti lah ada hubungannya.
Makanya, baca terus tulisan ini sampai selesai :D
Karna tujuan. Ya, karna mereka semua
punya tujuan. Sebagai hamba Allah tentulah tujuan hidupnya hanyalah untuk
mengabdi kepada Allah, yuk, kita bace sekali lagi ayat yang diatas.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Qs. Adz-Dzariyat:56)
Allah tidak menciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah atau mengabdi kepadaNya, jadi apaun yang kita
lakukan didunia ini, niatkan untuk mengabdi kepadaNya. Dimanapun yang namanya
mengabdi tidak melakukan hal-hal yang dibenci oleh yang diabdi. “duh,
ngejelimet, maksudnya gimana?” Artinya, Allah menciptakan kita kedunia ini
adalah untuk mengabdi kepadaNya, maka kita harus menjauhi apapun yang dilarang
atau dibenci olehNya.
Ketika
seseorang sudah mempola dirinya bahwa hidup ini adalah untuk mengabdi kepada
Allah, maka itu akan menjadi motivasi terbesar dalam hidupnya, kita lihat saja
ilmuwan atau orang-orang hebat yang tadi kita bahas, mereka tidak hanya unggul
dalam satu bidang, atau bahkan diusianya yang muda mereka bisa berprestasi
melebihi yang lainnya, termasuk juga kita. Masih belum percaya? “emmm,,,,”
oke, kamu tahu siapa penemu kompas? Ia adalah Ibnu Majid, beliau menciptakan
kompas konon untuk menentukan arah kiblat dan kamu bisa membayangkannya kompas
yang ia buat adalah kompas sempurna dengan 32 arah mata angin, bayangkan.
Sekali lagi, tujuannya adalah untuk mengabdi kepada Allah.
Selain itu, orang yang sudah sadar
bahwa hidupnya adalah untuk beribadah kepada Allah “penulis ini gimana sih,
gak konsisten, diawal bilangnya untuk mengabdi, sekarang bilangnya untuk
beribadah. Mana yang bener,,?” jadi begini, pembaca yang terhormat,
dalam surat Adz Dzariyat ayat 59 dikatakan bahwa Allah menciptakan jin dan
manusia untuk ya’buduun, nah, dalam
bahasa arab ya’buduun asal katanya yaitu ‘abada-ya’budu yang
artinya menyembah atau mengabdi, mashdar dari kata ‘abada-ya’budu adalah
i’baadatan ( ibadah) jadi, artinya tidak berbeda antara beribadah
dan mengabdi, mereka satu arti. Oke clear? Kita lanjutkan. Orang yang
sadar bahwa hidupnya untuk beribadah kepada Allah, maka ia tidak akan pernah
merasa kecewa ketika tidak mendapatkan pujian dari orang lain, karna yang ia
melakukan sesuatu bukan karna ingin dipuji-puja orang lain melainkan diniatkan
untuk beribadah kepada Allah.
Suatu ketika, guruku bercerita
tentang temannya. Kita sebut saja temannya itu bernama Fitrah. “pernah ketika
itu, teman Teteh, namanya Fitrah diminta membuat video untuk ditampilkan
disebuah acara diskusi publik, ia mengerjakan amanah tersebut hingga tidak
tidur sepanjang malam demi membuat video itu, dan apa yang terjadi ketika acara
itu tiba,,?,” guruku terdiam seolah menunggu jawabanku. “video itu tidak jadi
ditampilkan, alasannya tidak cocok dengan tema yang dibahas” lanjutnya.
“bayangkan, ia pasti kecewa, merasa tidak dihargai dan sebagainya. Namun
akhirnya ia berpikir jika saja aku mengharapkan pujian atau penghargaan dari
manusia, pastilah aku akan kecewa, menangis tersedu-sedu. Namun, aku menyadari
bahwa apa yang aku lakukan adalah untuk beribadah, ya, karna Allah. Dan hanya
Allahlah yang dapat menilainya. Memang betul, ketika posisi kita pada saat
itu berada dalam posisinya Fitrah, kita akan kecewa yang mendalam, ketika tidak
diniatkan untuk beribadah kepada Allah”. Aku hanya mengangguk, mencoba meresapi
apa yang disampaikan guruku itu.
“Allah juga
berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat
56 yang artinya, Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Tambahnya lagi.
Wah, maaf kawan, aku harus segera
pergi menemui guruku, takut telat nih. Soalnya, kemarin kita
janji ketemu pukul 8.00 pagi dimasjid kampus. Dahhh,,, sampai ketemu
lagi.. :) (sambil lari).
allahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar