Mencoba
menyapa jiwa-jiwa yang merangkak,
berpacu dengan waktu demi mengisi perut yang
hanya berisi udara
Berharap
garis lengkung bertengger riang dibibir mereka, tanda sulit telah tiada
Lagu
kesejahteraan telah lama tak terdengar
Mungkin
telah hanyut bersama derasnya banjir di ibu kota
Telah
terambil bersama gunungan emas di Papua
Atau
mungkin tenggelam bersama ikan di lutan yang berpindah Negara
Ketika
matahari merangkak kebarat
Tak
hanya suara jangkrik yang meramaikan malam
Namun
juga jerit hati yang mengiris sendi-sendi kehidupan
Menahan
pekatnya lapar dengan remah sisa kemarin
aku berharap, ini bukanlah Ibu Pertiwi